Minggu, 20 November 2016

Promosikan Nazi , Bos Twitter minta maaf

Jakarta - CEO Twitter Jack Dorsey meminta maaf melalui akun Twitternya soal iklan akun pendukung gerakan neo Nazi yang muncul di jejaring media sosialnya itu.

Dalam kicauannya itu Dorsey menyebut sistem Twitter secara otomatis membiarkan sebuah kicauan dari grup pendukung supremasi kulit putih lolos melalui tweet promosi. Iklan itu saat ini sudah dihapus dan akun milik grup itu pun sudah ditutup.

"Kami membuat kesalahan di sini dan kami meminta maaf," ujar Dorsey, seperti dikutip detikINET dariCnet, Jumat (18/11/2016).

Dalam kicauannya itu Dorsey juga menyertakan sebuah tautan ke berita tentang iklan tersebut dan dikaitkan dengan fitur anyar Twitter untuk memerangi hate speech. Fitur tersebut membolehkan pengguna untuk memblokir konten-konten yang dianggap kasar.

Twitter bukan satu-satunya media sosial yang menjadi tempat penyebaran hate speech. Facebook pun sebelumnya mempunyai masalah yang sama, namun mempunyai pendekatan yang berbeda untuk memerangi konten tersebut.

Facebook memilih untuk mempekerjakan sejumlah orang untuk mengevaluasi konten-konten yang sudah ditandai oleh penggunanya. Tim ini adalah orang-orang yang bertanggung jawab untuk menghapus konten hate speech dari Facebook.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar