Suzhou - Sejumlah warga di Kota Suzhou, China memilih untuk berkendara mengendarai Elektrik Scooter. Hal ini terjadi karena pemerintah China melarang warganya mengendarai kendaraan beremisi gas buang guna menurunkan tingkat polusi.
Dengan adanya peraturan tersebut warga memilih e scooter dan e bike untuk melakukan mobilitas. Jumlah e scooter di kota Suzhou lebih dari 4 juta unit.
Ada 2010 registrasi baru motor listrik hanya 16,2 juta unit, lalu pada 2014 sudah mencapai 29,4 juta unit. IEA memperkirakan akan ada 223 juta unit sepeda motor mengaspal di Cina, atau separuh dari populasi motor listrik di dunia. Tahun lalu ada 40 juta unit motor listrik terjual di seluruh dunia, diperkirakan pada 2030 sebanyak 40 persen penjualan motor listrik berasal dari Cina.
Pemerintah Cina di pusat maupun daerah sejak dekade lalu cukup agresif dan serius mendorong motor listrik. Isu pencemaran udara memang menjadi masalah serius di Cina. Pada 1999, pemerintah pusat Cina mengeluarkan ketentuan yang longgar bagi kendaraan roda dua atau sepeda listrik dengan bobot tidak lebih dari 40 kg dan kecepatan maksimal 20 km/jam, tak perlu registrasi atau lisensi termasuk tak memerlukan SIM bagi pengendaranya.
Kemudian pada 2009 setidaknya ada 13 kota di Cina menerapkan larangan penggunaan motor bensin, di Changzhou, Dalian, Foshan, Guangzhou, Harbin, Jinan, Ningbo, Suzhou, Taiyuan, Tangshan, Wuhan, Xi'an, dan Zhengzhou.
Selain itu, ada 16 kota yang berlaku larangan secara parsial antara lain Beijing, Changchun, Changsha, Chengdu, Chongqing, Guiyang, Hangzhou, Kunming, Lanzhou, Nanjing, Qingdao, Shanghai, Shenyang, Shijiazhuang, Tianjin, dan Wuxi. Motor atau sepeda listrik di Cina mendapatkan tempat di masyarakat bahkan bisa bersaing dengan moda lainnya karena unggul dari sisi biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar